Ibadah adalah mengungkapkan kasih dan pengabdian kepada Bapa surgawi kita. Dalam masyarakat saat ini kita memiliki gagasan bahwa kita menghadiri kebaktian untuk “mendapatkan sesuatu darinya”; tetapi pada kenyataannya, kita menyembah Tuhan untuk memberikan hormat dan kemuliaan kepada-Nya. Penyembahan kepada Tuhan harus kudus dan bukan untuk kepuasan diri sendiri. Ibadah adalah untuk kepentingan Tuhan. Penyembahan memungkinkan kita untuk tunduk pada otoritas Allah (Mazmur 5:7). Inilah kesempatan kita untuk berterima kasih kepada-Nya karena telah menjadi Pencipta dan Pencipta segala sesuatu (Wahyu 4:11). Tujuan penyembahan adalah untuk memuliakan, memuliakan, memuji dan menyenangkan Tuhan. Ibadah kita harus menjadi contoh rasa syukur kita atas rahmat dan belas kasihan-Nya dalam menyediakan sarana untuk melepaskan diri dari belenggu dosa. Ibadah kepada Tuhan harus menjadi fokus utama hidup kita.
Ibadah adalah pengalaman spiritual. Tuhan adalah Roh; jadi, kita harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:24). Ibadah membutuhkan surat yasin persiapan hati (Korintus 14:25). Artinya, ide, persepsi, pemikiran, dan tindakan kita harus dipimpin dan diatur oleh Roh Kudus untuk menyembah Tuhan. Ibadah adalah pengalaman yang berpusat pada Tuhan, bukan berpusat pada manusia. Melalui kepemimpinan Roh Kudus, penyembahan kita mengembangkan karakter seperti Kristus. Daging tidak akan pernah mengerti atau memahami kasih Allah tanpa Roh Kudus (Yohanes 6:63). Ini adalah penegasan bahwa hanya orang percaya yang benar-benar dapat menyembah dan menyenangkan Allah (Roma 8:16).
Ibadah adalah mengungkapkan kasih kita kepada Tuhan melalui upacara gereja, alat musik, bernyanyi, bertepuk tangan dan berdoa; tetapi terdiri dari lebih banyak lagi. Ibadah adalah gaya hidup yang didasarkan pada Firman Tuhan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Seluruh keberadaan kita harus difokuskan pada sikap syukur dan gaya hidup ketaatan kepada kemuliaan Tuhan. Ibadah yang benar adalah kelanjutan dari pujian dan hormat kepada Tuhan atas apa yang telah Dia lakukan dalam hidup kita, untuk apa yang Dia lakukan dalam hidup kita, dan untuk apa yang akan dilakukan dalam hidup kita. Kita harus menyembah Tuhan karena mengirimkan Anak-Nya sebagai korban yang sempurna untuk dosa-dosa kita dan memberi kita kesempatan untuk memiliki rumah surgawi melalui Dia (Yohanes 3:16).